Text
Berorganisasi untuk Jati Diri dan Kesehatan: Studi Tentang Organisasi MSM dan TG Terkait HIV & AIDS di Empat Negara
Kelompok MSM (men who have sex with men) dan transgender merupakan salah satu kelompok yang berisiko terhadap penularan HIV. Laporan kemajuan tentang HIV & AIDS di Asia Tenggara dari WHO tahun 2011 memperkirakan ada 3,5 juta orang yang hidup dengan HIV & AIDS. Termasuk dalam kelompok berisiko tinggi yang hidup dengan HIV & AIDS adalah laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki atau MSM dan kaum transgender. Dibandingkan dengan MSM yang lebih tertutup terhadap identitasnya, TG justru sangat terbuka. Manu, keduanya mengalami kendala ketika mengakses pelayanan kesehatan terkait dengan pilihan orientasi seksual mereka. Dalam hal ini, organisasi berbasi komunitas (community-based organization/CBO) berada di garda depan dalam upaya penyediaan layanan HIV & AIDS kepada kelompok MSM dan TG.
Buku ini bertujuan mengidentifikasi, menggambarkan, dan mengkaji kiat-kiat sukses di antara organisasi-organisasi MSM dan TG di Indonesia, Malaysian, Filipina, dan Timor Leste. Buku ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan oleh Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan Universitas Gadjah Mada bekerja sama dengan ISEAN dan studi komparatif HIVOS yang berjudul “Strengthening Community System to Reduce Vulnerability to and Impact of HIV Infection on MSM and YG in Insular South-East Asia”. Penelitian ini berupaya untuk mengisi kesenjangan pemahaman kritis tentang organisasi yang mewadahi kelompok MSM terkait dengan kerentanan terhadap infeksi HIV. Studi dilakukan terhadap organisasi-organisasi yang memberikan pelayanan HIV & AIDS kepada kelompok MSM dan transgender di Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Timor Leste.
Berorganisasi untuk | 306.74 WAT b | My Library | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain