Text
Tanjung Luka
kampung di utara Lubuklinggau, dengan riang-gembira menabalkan sebuah kutukan yang mengerikan dan bergeliat dalam kehidupan laki-laki itu.
Tanjungluka, sang anak, mati-matian mencari upaya untuk membebaskan diri dari kutukan, termasuk melepaskan ayahnya dari tuduhan sebagai pembunuh.
Pencarian itu membawanya ke Palembang dan Musi Rawas, sekaligus mempertemukannya dengan pengacara tampan, gadis perawat di RSJ yang menaruh hati padanya, bekas kepala puak yang terlalu gampang percaya pada orang asing, seorang perempuan renta yang hidup dalam trautama tanpa ujung, dan bekas narapidana yang membenci pengidap disorientasi-seksual setengah mati!—mereka semua takluk di tangannya dalam drama yang menegangkan—Hingga… perjalanan berkelok itu menjerembapkan Tanjungluka ke dalam kegeraman dan kehampaan yang brutal dan membunuh orang-orang tak bersalah.
Tanjungluka baru menyadari kalau ia sudah diseret arus kesia-siaan terlampau jauh dan harus bangkit lalu memulai segalanya dari awal, justru ketika kebrutalan itu menghendaki nyawanya.
B00490 | 813 ARN t | My Library | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain